Enter your keyword

Resiliensi Masyarakat Terhadap Banjir dan Rencana Pembangunan Polder di DAS Citarum: Studi Kasus di Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung

Resiliensi Masyarakat Terhadap Banjir dan Rencana Pembangunan Polder di DAS Citarum: Studi Kasus di Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung

Resiliensi Masyarakat Terhadap Banjir dan Rencana Pembangunan Polder di DAS Citarum: Studi Kasus di Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung

Resiliensi Masyarakat Terhadap Banjir dan Rencana Pembangunan Polder di DAS Citarum: Studi Kasus di Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung

DAS Citarum memiliki peran penting bagi Jawa Barat, meskipun pengelolaannya telah menyebabkan banyak permasalahan bagi masyarakat sekitar. Dalam hal ini, Cieunteung, yang dilalui oleh anak Sungai Citarum, mengalami banjir rutin karena kontur tanahnya yang rendah. Guna meminimalisir dampak banjir, pemerintah merencanakan program pembangunan polder, yang membutuhkan kemampuan adaptasi masyarakat di Cieunteung untuk mengelola perubahan yang ada.

Penelitian ini bertujuan mengkaji kapasitas adaptif dari Sistem Ekologi-Sosial (SES) Cieunteung terhadap banjir dan rencana pembangunan polder, melalui pendekatan yang disebut teori resiliensi. Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan suatu sistem/masyarakat untuk beradaptasi terhadap krisis tanpa mengubah konfigurasi sistem tersebut secara fundamental. Analisis resiliensi dimulai dari mengidentifikasi SES secara temporal (melalui analisis historis Citarum dan Cieunteung di dalam suatu siklus adaptif) dan kapasitas adaptif masyarakat secara lebih mendalam melalui pendekatan 9 (sembilan) indikator resiliensi masyarakat. Metode analisis meliputi secara deskriptif menggunakan analisis historis (kajian temporal Sungai Citarum) dan content analysis untuk menganalisis resiliensi masyarakat Cieunteung.

Diketahui bahwa berdasarkan siklus adaptif, perubahan sosio-ekologis yang terjadi menyebabkan SES Sungai Citarum berada dalam fase release dan masih belum mencapai fase reorganisasi. Hal ini juga terjadi pada SES masyarakat Cieunteung akibat tekanan banjir yang terus terjadi, meskipun pembangunan polder dapat membawa masyarakat masuk ke fase reorganisasi. Hal ini didukung oleh baiknya persepsi dan adaptasi masyarakat mengenai pembangunan polder. Masyarakat telah memiliki nilai baik dalam proses belajar, jejaring sosial, pandangan positif dan relasi masyarakat-tempat), dan diharapkan dapat meningkatkan resiliensinya melalui pembenahan lima indikator lainnya.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X