Enter your keyword

Analisis Peluang Usaha tani Sayuran Organik pada Kelompok Tani Konvensional di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Indikator Pertanian Berkelanjutan

Analisis Peluang Usaha tani Sayuran Organik pada Kelompok Tani Konvensional di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Indikator Pertanian Berkelanjutan

Analisis Peluang Usaha tani Sayuran Organik pada Kelompok Tani Konvensional di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Indikator Pertanian Berkelanjutan


Keberlanjutan pertanian tidak dapat dipisahkan dari dimensi ekonomi, lingkungan dan sosial. Pertanian organik merupakan salah satu wujud pertanian berkelanjutan yang mampu meniadakan penggunaan input sintetis (pupuk dan pestisida kimia) dan mengembalikan sumber bahan organik ke dalam tanah. Tujuan penelitian adalah menganalisis peluang diterapkannya praktek usahatani sayuran organik pada tingkat kelompok tani berdasarkan indikator pertanian berkelanjutan di Kabupaten Cianjur. Metode verifikasi data digunakan untuk menilai kriteria dan indikator pertanian berkelanjutan pada tingkat petani. Kriteria yang digunakan meliputi aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan 10 indikator dan 29 verifier. Jumlah sampel yang diukur terdiri dari dua kelompok responden, yaitu kelompok tani sayuran konvensional dan kebun organik sebagai kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan nilai persentase kriteria untuk kelompok tani konvensional yaitu 55,60% (Aspek Lingkungan 24,44%, Aspek Ekonomi 14,49% dan Aspek Sosial 16,67%). Adapun, untuk kebun organik (kontrol) diperoleh nilai persentase kriteria 90,67% (Aspek Lingkungan 31,85%, Aspek Ekonomi 28,89% dan Aspek Sosial 30%). Dari hasil identifikasi faktor internal dan eksternal, diketahui bahwa posisi kelompok tani konvensional berada pada kuadran V (hold and maintain) dan kebun organik berada pada kuadran IV (growth and build). Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan empat strategi untuk setiap kelompok tani yang kemudian dilakukan pemeringkatan strategi dengan menggunakan Matriks QSPM. Prioritas strategi untuk kelompok tani konvensional adalah membentuk lembaga/asosiasi petani sayuran organik di tingkat kabupaten dan prioritas strategi untuk kebun organik adalah meningkatkan jumlah produksi dan melakukan riset pasar untuk memperluas jaringan distribusi sayuran organik.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X