Social entrepreneur: inovasi produk berbasis jamur
-
- Tempat dan Waktu:
- Ruang Seminar Lantai 3 Labtek XI, SITH, ITB
- 23 Februari 2018, 9.00 – 11.00 am
- Speaker:
- Ronaldiaz Hartantyo (Co-founder Mycotech)
Kuliah umum Biomanajemen pada 23 Februari 2018 diisi oleh Ronaldiaz Hartantyo, salah satu Co-Founder Mycotech. Tema yang diangkat pada diskusi adalah social entrepreneur dengan inovasi produk berbasis jamur. Alumni arsitektur ITB ini menceritakan pengalaman pekerjaannya dan beberapa proyek kegiatan dimulai dari Wae Rebo, inovasi Grow Box dan Mycotech.
Cerita dari Wae Rebo
Kampung Wae Rebo terletak di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores. Jika saat ini orang mulai membicarakan green erchitecture, warga kampung Wae Rebo sudah menerapkannya berpuluh – puluh tahun. Rumah adat mereka dibangun melalui banyak percobaan dan kegagalan yang kemudian diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, Wae Rebo masih memiliki kendala menyangkut energi dan ekonomi. Kak Aldi adalah salah satu fasilitator dari Wae Rebo Power yang membantu warga dengan teknologi mikrohidro. Namun, setelah melakukan penelusuran dan analisis, disepakati jika lebih baik membantu warga dimulai dari sektor ekonomi.
Sebagian besar warga Wae Rebo adalah petani kopi. Kopi mereka sebelumnya hanya dihargai Rp 15.0000/kg karena tingkat kualitasnya hanya 6.5. Hal ini diakibatkan petani tidak memiliki pengetahuan bagaimana cara pemeliharaan tanaman kopi dan pengolahan pasca panen yang baik. Ternyata permasalahannya adalah akses pengetahuan untuk meningkatkan kualitas kopi. Oleh karena itu, fasilitator berperan untuk menjembatani petani kopi dengan pengetahuan tersebut. Penanggung jawab kopi dari Wae Rebo diajak untuk melakukan studi banding ke koperasi kopi di Bandung. Mempelajari pemetikan kopi yang benar, cara penjemuran, teknik pemisahan, grading, fermentasi dan cara lainnya. Hingga akhirnya kopi Wae Rebo mencapai kualitas 8.5, yang artinya dapat diterima oleh pasar ekspor. Melalui pendapatan yang lebih baik mereka dapat memenuhi kebutuhan energi. Warga mampu memasang panel surya untuk kebutuhan energi. Kemudian dapat melebarkan sayap ke sektor pariwisata dengan tetap mempertahankan nilai dan budaya Wae Rebo.
Grow Box
Coba tanyakan kepada adik kalian, apakah mereka tau bahwa nasi yang mereka makan berasal dari padi yang ditanam oleh petani. Tidak banyak anak – anak bahkan orang dewasa sekali pun yang memiliki rasa ingin tahu darimana makanan berasal. Pengetahuan tentang asal makanan dapat menumbuhkan rasa menghargai makanan. Inilah yang melatarbelakangi Kak Aldi dan tim membuat Grow Box. Sebuah kit media pertumbuhan jamur yang dapat dimakan. Akan sangat menyenangkan bagi anak – anak untuk dapat menumbuhkan, memanen dan memakan produk mereka sendiri.
Material Ramah Lingkungan dari Mycotech
Material bahan bangunan yang umum digunakan adalah pasir, semen, batu bata dan lainnya. Cara mendapatkannya dilakukan dengan penggalian yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, kandungan formaldehida di dalamnya juga masih tinggi. Disamping itu, Indonesia memiliki biomassa dari limbah pertanian yang belum dapat dimanfaatkan. Dari jamur untuk makanan, kini beralih jamur untuk material. Ide ini berasal dari jamur yang ada di tempe. Serat jamur diketahui dapat merekatkan dengan baik dan membentuk material yang kuat. Mycotech berkolaborasi dengan BPPT dan laboratorium di Singapura dan Swiss untuk mengembangkan material ramah lingkungan yang disebut Biobo. Produk Biobo ini sudah pernah dibeli oleh perusahaan dari negara Perancis, Inggris, Arab pernah. Negara tersebut memiliki regulasi dari pemerintah yang mendukung penggunaaan produk ramah lingkungan. Namun, di Indonesia masih minim karena harganya yang masih relatif mahal dan belum ada regulasi yang mendukung. Harga Biobo akan lebih murah dari batu bata jika jumlah produksinya sudah lebih banyak. Sehingga dapat dikatakan kedepannya Biobo akan menjadi pilihan material bangunan terbaik. Selain dapat mengurangi limbah biomassa, juga dapat mengurangi penggunaan material yang tidak ramah lingkungan.
Dari Wae Rebo sampai ke Mycotech menunjukkan beberapa poin penting. Pertama kolaborasi adalah hal yang mutlak diperlukan untuk keberlanjutan dan kemandirian Indonesia. Kolaborasi membuat pemahaman terhadap masalah lebih holistik sehingga solusi yang ditawarkan pun lebih baik. Terakhir, inovasi harus terus digalakkan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
(Penulis:Rizqy Fachria)
- Tempat dan Waktu:
No Comments