Enter your keyword

Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati?

Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati?

Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati?

    • Tempat dan Waktu:  
      • Ruang Seminar Lantai 1 Perpustakaan Pusat ITB
      • 16 Maret 2018, 9.00 – 11.00 am
    • Speaker:
      • Prof. Toshihiro Yamada

    Prof Toshihiro Yamada dari Hiroshima University berkesempatan untuk memberikan kuliah tamu Biomanajemen dengan tema biodiversitas. Acara dibuka oleh Angga Dwiartama, PhD selaku ketua jurusan Magister Biomanajemen. Kuliah tamu kali ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan 70 tahun pendidikan biologi – ITB.  Prof Toshihiro mengajar di departemen Integrated Global Studies (IGS) dengan spesialisasi biologi konservasi dan ekologi hutan. Ilmu yang dipelajari IGS berasal dari 3 bidang, yaitu budaya dan parwisata, komunikasi dan perdamaian, serta sosial dan lingkungan. Mengkombinasikan ilmu sains, bahasa, budaya, dan lingkungan untuk membentuk keharmonisan antara manusia dan alam. Prof Tosihihiro juga mengenalkan 2 situs yang diakui sebagai warisan dunia yang berada di Hiroshima, yaitu Itsukushima Shrine dan A-Bomb Dome.

    Beberapa poin yang dibahas kali ini adalah alasan hutan hujan tropis memiliki tingkat biodiversitas yang tinggi, mengenal biodiversitas hotspot, dan mengapa biodiversitas itu harus dijaga. Biodiversitas – biological diversity, sederhananya diartikan sebagai kekayaan spesies dalam suatu area. Kekayaan dari level genetik, spesies hingga ekosistem. Jika melihat peta biodiversitas dunia, daerah tropis memiliki keragaman yang paling tinggi, terutama hutan hujan tropis yang ada di Indonesia. Prof Toshihiro memamerkan beberapa spesies yang ia temukan saat meneliti hutan disekitar Kalimantan Barat. Shorea laevis dengan tinggi lebih dari 80 m, mantis yang meniru bunga disekitarnya, Camponotus gigas, kalajengking hutan asia Heterometrus longinamus, kumbang bertanduk 3, durian dan nephentes. Mengapa hutan hujan tropis dihuni oleh banyak spesies? Hutan hujan tropis terbentuk karena faktor suhu panas dan kelembaban yang sesuai. Tapi, suhu dan kelembaban tidak dapat menjadi alasan tingginya keragaman spesies. Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan terbuka yang belum terpecahkan.

    Hotspot biodiversitas terjadi ditempat yang memliki keragaman spesies endemik yang tinggi dan mengalami kehilangan habitat secara masif. Hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk dalam hotspot biodiversitas. Orang hutan Kalimantan dan harimau Sumatera menjadi lambang dari kepunahan spesies Indonesia. Apakah manusia akan baik – baik saja jika banyak spesies yang punah? Hubungan manusia dan berbagai spesies terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Biodiversitas menyediakan makanan, air bersih, bahan obat – obatan, bahan baku, berperan dalam polinasi, tempat berwisata, rekreasi, udara yang segar, dan pengalaman spiritual bagi manusia.

    Konservasi biodiversitas harus didasarkan pada 2 hal, yaitu fungsi dan afeksi. Rasa kasih sayang terhadap spesies harus dimiliki oleh masyarakat. Tumbuhan dan hewan diciptakan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tiap spesies memiliki perasaan dan keinginan untuk bertahan hidup. Kita dapat menjaga biodiversitas dimulai dari hal yang mudah. Take it easy. Misalnya, memilah sampah untuk kemudian didaur ulang dan menghemat penggunaan energi. Selain itu, kearifan lokal (traditional ecological knowledge) yang sudah turun temurun harus dijaga melalui penelitian dan pencatatan yang baik. Hal yang tak kalah penting adalah mengawasi manajemen spesies hasil rekayasa genetik yang dapat mempengaruhi kestabilan ekosistem. Jika memiliki pandangan dan kesadaran yang benar dalam menyikapi biodiversitas kelestarian spesies dapat terjaga.

    Penulis : Rizqy Fachria

     

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

id_IDIndonesian
X