Kajian Aspek Sosial, Lingkungan Dan Vegetasi Jalur Hijau Perkotaan: Studi Kasus di Jalur Hijau Jalan Taman Tegalega Dan Taman Maluku, Kota Bandung
- Pembimbing:
Dr. Mia Rosmiati
Dr. Angga Dwiartama - Mahasiswa Magister: Reina Yulianti, M.Si
Jalur Hijau merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan yang di antaranya memiliki fungsi sebagai penyeimbang ekologis (penyerap polusi, daerah resapan air, serta koridor dan habitat bagi satwa). Kota Bandung telah mengembangkan konsep RTH melalui green network dengan menghubungkan RTH yang satu dengan RTH yang lainnya melalui jalur hijau. Namun demikian pengelolaan yang tidak tepat dapat membuat pencapaian terhadap fungsi dari jalur hijau kurang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fungsi dari jalur hijau sebagai koridor hijau penghubung Taman Tegalega dan Taman Maluku. Lokasi Jalur hijau yang diamati yaitu: jalur hijau Jalan Tegalega, Jalan Alun-Alun, Jalan Asia Afrika, Jalan Sunda, dan Jalan Sumbawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling melalui penyebaran kuesioner dan purposive sampling melalui wawancara kepada narasumber dari dinas terkait dan ahli di bidang ekologi hewan dan tumbuhan. Data dianalisis untuk mengevaluasi jalur hijau dan menilai presepsi resonden terhadap pengelolaannya. Observasi langsung dilakukan dengan melakukan survey vegetasi dan kondisi fisika kimia lingkungan. Data vegetasi dianalisis menggunakan Scoring Assessment Method dengan variabel penilaian fungsi ekologis dan konservasi.
Dari hasil analisis diketahui bahwa hasil evaluasi responden mengenai fungsi, keragaman hayati, dan pengelolaan kelima jalur hijau dalam kategori baik. Respon partisipasi responden untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sangat positif. Hasil Scoring Assessment Method terhadap vegetasi menunjukkan bahwa jalur hijau Sumbawa adalah jalur yang kondisinya paling baik untuk mendukung fungsi jalur hijau sebagai koridor hijau perkotaan.
No Comments